STATISTIK/PROBABILITAS
NAMA : SYAFRIADIN
NPM : 17 630 110
TUGAS : STATISTIK DAN PROBABILITAS
BESAR SAMPEL DAN
SUMBER DATA
BESAR SAMPEL
1. POPULASI
Dalam suatu
penelitian, seringkali kita tidak dapat mengamati seluruh individu dalam
suatu populasi. Hal ini
dapat dikarenakan jumlah populasi yang amat besar, cakupan wilayah penelitian
yang cukup luas, atau keterbatasan biaya penelitian. Untuk itu, kebanyakan
penelitian menggunakan sampel.
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menyimpulkan atau
menggambarkan populasi. Pemilihan sampel dengan metode yang tepat dapat
menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang akurat, dan dapat menghemat
biaya penelitian secara efektif. Idealnya, sampel haruslah
benar-benar menggambarkan atau mewakili karakteristik populasi yang sebenarnya.
Sebagai contoh, dalam suatu polling (jajak pendapat) yang ingin mengetahui
berapa proporsi (persentase) pemilih yang akan memilih kandidat Bupati “X”,
membutuhkan sampel yang benar-benar mewakili kondisi demografi pemilih di
Kabupaten “X”.
Secara umum, terdapat
dua pendekatan dalam metode pemilihan sampel. Yakni probability sampling dan
nonprobability sampling. Dalam metode probability sampling, seluruh
unsur (misalnya: orang, rumah tangga) dalam suatu populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih dalam sampel. Dalam metode ini, cara pemilihan sampel
harus dilakukan secara acak (random). Demikian pula dengan jumlah sampel
minimum, harus dihitung secara matematis berdasarkan probabilitas. Sebaliknya,
dalam metode nonprobability sampling, unsur populasi yang dipilih
sebagai sampel tidak memiliki kesempatan yang sama, misalnya karena
ketersediaan (contoh: orang yang sukarela sebagai responden), atau karena
dipilih peneliti secara subyektif. Sebagai akibatnya, penelitian tersebut tidak
dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya.
2. Metode Slovin
Pertanyaan dalam
seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel adalah berapa jumlah sampel
yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan
penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya.
Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya
penelitian. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:
dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error
tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama
ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini
dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat
sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5%
berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2%
memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil
toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki 1000 karyawan, dan
akan dilakukan survei dengan mengambil sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan
apabila batas toleransi kesalahan 5%.
Dengan menggunakan rumus Slovin:
n = N / ( 1 + N e² ) = 1000 / (1 + 1000 x
0,05²) = 285,71 » 286.
SUMBER DATA
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden
melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi
perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
1.
JENIS
DATA
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana
data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam
pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang
menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Sumber data
berbentuk responden ini digunakan didalam penelitian.
2.
BERDASARKAN TIPE
PENELITIAN
Ø
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke
dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak
dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.
Ø
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua
data non-numerik. Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan
fakta dan fenomena yang diamati.
3.
BERDASARKAN SUMBER
Ø
Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti
sendiri atau dirinya sendiri. Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan
sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu.
Ø
Data Sekunder
Data seunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain,
bukan peneliti itu sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.
4.
BERDASARKAN CARA
MEMPEROLEH
Ø
Data Observasional
Data observasi adalah data yang ditangkap in situ. Data
ini sekali jadi atau tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti.
Ø
Data Wawancara
Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui
tanya-jawab antara peneliti dan informan. Data ini bisa divalidasi
menggunakan triangulasi.
Ø
Data Eksperimental
Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam
kondisi terkendali, in situ atau berbasis laboratorium dan harus bisa
direproduksi.
Ø
Data Simulasi
Data simulasi adalah data hasil dari penggunaan model dan
metadata di mana input lebih penting daripada output. Contoh: model iklim,
model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.
Ø
Data Referensi atau
Kanonik
Data Referensi atau kanonik adalah data statis atau koleksi
organik (peer-reviewed) Contoh: menggunakan data urutan gen yang sudah tersedia,
struktur kimia, data sensus dan lain-lain.
Ø
Data Derivasi atau
Kompilasi
Data derivasi atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh:
kompilasi database yang sudah ada untuk membangun struktur 3D.
5.
BERDASARKAN FORMAT BERKAS
Ø
Data Kuantitatif
Contoh: SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.
Contoh: SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.
Ø
Data Kualitatif
Contoh: Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.
Contoh: Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.
Ø
Data Geospatial
Contoh: ESRI Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange Format, dan lain-lain.
Contoh: ESRI Shapefile, Geo-referenced TIFF, CAD data, Tabular GIS attribute data, MapInfo Interchange Format, dan lain-lain.
Ø
Data Digital Image
Contoh: TIFF, JPEG, Adobe Portable Document Format (PDF) dan
lain-lain.
Ø
Data Digital Audio
Contoh: Free Lossless Audio Codec, Waveform Audio Format,
MPEG-1 Audio Layer, Audio Interchange File Format dan lain-lain.
Ø
Data Digital Video
Contoh: MPEG-4 High Profile, Motion JPEG 2000, GIF dan
lain-lain.
BERDASARKAN SUBJEK KEDOKTERAN
Ø
Data Diagnosis
Contoh: subklasifikasi penyakit atau histologi,
sitogenetika, penanda molekuler dan lain-lain.
Ø
Data Demografi
Contoh: sosial ekonomi informasi, jenis kelamin, usia,
ras/etnis dan lain-lain.
TEKHNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh.
Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh
dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen
dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan
adalah angket, observasi dan wawancara.
1.
Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di
berbagai wilayah.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam
Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran
dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor
antara lain :Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan
untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. Bahasa
yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup.
Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika
pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang
disediakan.
2.
Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak terlalu besar.
Ø Participant
Observation
Dalam observasi ini,
peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi
yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru
dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa,
kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Ø Non
participant Observation
Berlawanan dengan
participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya
tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian
tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya
sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai
data penelitian.
Kelemahan dari metode ini
adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak
sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam
peristiwa.
Alat yang digunakan dalam
teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo,
dll.
3.
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun
peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya
dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara
pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat
diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur
artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali
dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis.
Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan
material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat
poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Komentar
Posting Komentar