STATISTIK/PROBABILITAS


NAMA           : SYAFRIADIN
NPM               : 17 630 110
TUGAS 5       : STATISTIK/PROBABILITAS
UJI BEDA RATA-RATA
1.      Olah Data t Satu Sampel
            Uji t untuk satu sampel dalam istilah lain biasanya disebut dengan One Sample t-test Method, merupakan prosedur uji t untuk sampel tunggal jika rata-rata suatu variabel tunggal dibandingkan dengan suatu nilai konstanta tertentu. Uji t dipakai jika jumlah data sampel di bawah 30. Syarat uji t satu sampel :
  • Data merupakan data kuantitatif
  • Memenuhi asumsi berdistribusi normal
Hipotesis
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Statistik Uji
Description: http://datariset.com/assets/img/article/uji-1_sampel.jpg
Contoh Kasus : Studi Kasus universitas X mengadakan penelitian mengenai rata­rata IQ mahasiswanya. Menurut isu yang berkembang, IQ para mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas tersebut kurang dari 140. Untuk membuktikan kebenaran isu tersebut, tim riset ingin mengambil sampel secara acak sebanyak 50 orang mahasiswa, kemudian melakukan test IQ kepada mereka. Data hasil tes IQ mahasiswa tersebut diperoleh data sebagai berikut:

No.
Nilai Ujian
1
154
2
140
3
138
4
134
5
141
6
140
7
144
8
139
9
149
10
141
11
141
12
143
13
140
14
138
15
137
16
145
17
132

No.
Nilai Ujian
18
143
19
141
20
141
21
135
22
145
23
138
24
144
25
143
26
147
27
146
28
144
29
143
30
138
31
135
32
139
33
140
34
145

No.
Nilai Ujian
35
134
36
136
37
142
38
138
39
148
40
142
41
136
42
148
43
141
44
139
45
141
46
135
47
135
48
149
49
143
50
140


Analisis Kasus
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis rata­rata IQ para mahasiswa Universitas X. Dalam kasus ini, tidak ada informasi apapun mengenai nilai ragam populasi dari IQ mahasiswa di Universitas X. Oleh karena itu, statistik uji yang paling tepat adalah uji t satu sampel. Perlu diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang terdistribusi atau menyebar normal (memiliki sebaran normal). Maka, harus dilakukan pengujian mengenai asumsi kenormalan. Statistik uji untuk kenormalan data yang paling sering digunakan untuk kasus ini adalah menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov atau juga disebut Lilliefors Test.
Uji Kenormalan Data
H0: Data menyebar normal v.s. 
H1: Data tidak menyebar normal. 
α = 0.05
Hasil analisis:
Lilliefors ( Kolmogorov-Smirnov) normality test
data: IQ
D = 0.1, p-value = 0.2416

Kesimpulan:
TERIMA H0, karena p­value > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data menyebar normal. Dengan demikian, uji­t dapat dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis bagi data IQ mahasiswa Universitas X.
Pengujian hipotesis dengan 1-sampel t-test.
H0: ≥ 135 v.s.
H1: < 135 (Uji 1 arah) 
α = 0.05
Hasil analisis:
One Sample t-test data: IQ
t = 1.5621, df = 49, p-value = 0.9377
alternative hypothesis: true mean is less than 140
95 percent confidence interval: -Inf 142.0732
sample estimates: mean of x 141

Kesimpulan:
TERIMA H0, karena p­value > 0.05. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa isu yang berkembang selama ini yang menyatakan bahwa rata­rata IQ mahasiswa Universitas X kurang dari 140 adalah tidak benar. Justru, rata­rata IQ mahasiswa Universitas X lebih besar atau setidak­tidaknya sama dengan 140.
2.      Olah Data t dua  Sampel
Bila seorang peneliti ingin mengetahui apakah parameter dua populasi berbeda atau tidak, maka uji statistik yang digunakan disebut uji beda dua mean. Umumnya, pendekatan yang dilakukan bisa dengan distribusi Z (uji Z), ataupun distribusi t (uji t). Uji Z dapat digunakan bila (1) standar deviasi populasi (σ) diketahui, dan (2) jumlah sampelnya besar (> 30). Bila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka jenis uji yang digunakan adalah uji t dua sampel (two sample t-test).
Berdasarkan hubungan antar populasinya, uji t dapat digolongkan kedalam dua jenis uji, yaitudependent sample t-test, dan independent sample t-test:
a.       Dependent sample t-test 
Dependent sample t test atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok). Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah:
Description: https://lh6.googleusercontent.com/-sOKxtfamRyA/UWCNbMOByGI/AAAAAAAAAQ4/ZsnHAbISggc/s552/Rumus+Paired+t+Test.jpg
Contoh :  bila seorang Manejer perusahaan ingin mengetahui apakah ada perbedaan prestasi penjualan seles setelah mengikuti pelatihan marketing. Setelah dilakukan rekapitulasi jumlah penjualan terhadap 15 orang sales, diperoleh data sebagai berikut:

Kode sales
Rata-rata Penjualan (Unit/hari)
Sebelum Mengikuti Program pelatihan
Setelah Mengikuti Program Pelatihan
Sales 1
2
4
Sales 2
3
3
Sales 3
3
4
Sales 4
2
3
Sales 5
3
4
Sales 6
3
5
Sales 7
4
3
Sales 8
2
3
Sales 9
3
3
Sales 10
4
4
Sales 11
4
4
Sales 12
4
4
Sales 13
2
4
Sales 14
3
3
Sales 15
3
3

Merumuskan hipotesis, yaitu:
Ho = Rata-rata penjualan sebelum mengikuti program pelatihan = Rata-rata penjualan setelah mengikuti program pelatihan,
H1 = Rata-rata penjualan sebelum mengikuti program pelatihan ≠ Rata-rata penjualan setelah mengikuti program pelatihan.

b.      Independent sample t-test 
Independent sample t-tash adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda. Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya berbeda (unequal variance). Homogenitas varian diuji berdasarkan rumus:
Description: https://lh6.googleusercontent.com/-WLMKNSvKvao/UWCNaQ6u5jI/AAAAAAAAAQk/tZY3euG4Q6g/s491/Rumus+Mencari+nilai+F.jpg
Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung < F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal variance) bila F-Hitung > F-Tabel.
Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.
Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan rumus Polled Varians:
Description: https://lh3.googleusercontent.com/-iZxzACpnCW4/UWCNbdM4kEI/AAAAAAAAAQ8/LH47De9bQpU/s715/Rumus+Polled+t+Test.jpg
Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus Separated Varians:
Description: https://lh4.googleusercontent.com/-7v0LeDY41FU/UWCNbxjlBRI/AAAAAAAAARE/daKjVwKU53c/s252/Rumus+Separated+t+Test.jpg
Contoh kasus. Kita ingin menguji metode pembelajaran baru terhadap tingkat penguasaan materi ajar pada mahasiswa.
1. Hipotesis
Ho : Description: clip_image0061 = Description: clip_image0062
HA : Description: clip_image0061 ≠ Description: clip_image0062
2. Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru adalah sebagaimana tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru
Mahasiswa
Nilai Pre-test
Nilai post-test
1
70
75
2
60
65
3
50
70
4
65
80
5
55
60
6
40
60
7
45
70
8
65
70
9
60
65
10
70
75
11
60
65
12
50
75
13
30
65
14
45
70
15
40
70
3. Data analisis adalah sebagai berikut
Tabel 2. Tabel analisis data


Mahasiswa
Nilai Pre-test
Nilai post-test
Perbedaan
n
y1
y2
D
D2
1
70
75
5
25
2
60
65
5
25
3
50
70
20
400
4
65
80
15
225
5
55
60
5
25
6
40
60
20
400
7
45
70
25
625
8
65
70
5
25
9
60
65
5
25
10
70
75
5
25
11
60
65
5
25
12
50
75
25
625
13
30
65
35
1225
14
45
70
25
625
15
40
70
30
900
Jumlah
805
1035
230
5200
Y
53.67
69


Hitunglah
S2D = [∑D2 – ((∑D)2/n)]/[n-1]
= [5200 –((230)2/15)]/[15-1] = (5200 – 1673.333)/14 = 119.5238
S = √S2D/n = √119.5238/15 = √7.968254 =2.82281
thit =(Description: clip_image0061 – Description: clip_image0062)/S = (53.67 – 69)/2.82281 = -15.33/2.82281= -5.43076
Setelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. Cara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom α = 0.025 pada Tabel 3. Nilai α ini berasal dari α 0.05 dibagi 2, karena hipotesis HA kita adalah hipotesis 2 arah (lihat hipotesis). Kemudian, kita lihat baris ke 14. Nilai 14 ini adalah nilai df, yaitu n-1. Nilai n adalah jumlah mahasiswa, yaitu 15 orang. Akhirnya, kita peroleh nilai t table = 2.145.
table = t α/2 (df) = t0.05/2 (n-1)=t0.025(15-1) = t0.025(14) = 2.145
Tabel 3. Nilai t
df
α
0.05
0.025
0.01
0.005
1
6.314
12.706
31.821
63.657
2
2.920
4.303
6.965
9.925
3
2.353
3.182
4.541
5.841
4
2.132
2.776
3.747
4.604
5
2.015
2.571
3.365
4.032
6
1.943
2.447
3.143
3.707
7
1.895
2.365
2.998
3.499
8
1.860
2.306
2.896
3.355
9
1.833
2.262
2.821
3.250
10
1.812
2.228
2.764
3.169
11
1.796
2.201
2.718
3.106
12
1.782
2.179
2.681
3.055
13
1.771
2.160
2.650
3.012
14
1.761
2.145
2.624
2.977
15
1.753
2.131
2.602
2.947
16
1.746
2.120
2.583
2.921
17
1.740
2.110
2.567
2.898
18
1.734
2.101
2.552
2.878
19
1.729
2.093
2.539
2.861
20
1.725
2.086
2.528
2.845
21
1.721
2.080
2.518
2.831
22
1.717
2.074
2.508
2.819
23
1.714
2.069
2.500
2.807
24
1.711
2.064
2.492
2.797
25
1.708
2.060
2.485
2.787
26
1.706
2.056
2.479
2.779
27
1.703
2.052
2.473
2.771
28
1.701
2.048
2.467
2.763
29
1.699
2.045
2.462
2.756
30
1.697
2.042
2.457
2.750
40
1.684
2.021
2.423
2.704
50
1.676
2.009
2.403
2.678
100
1.660
1.984
2.364
2.626
10000
1.645
1.960
2.327
2.576
4. Kriteria Pengambilan Kesimpulan
Terima H0, jika Description: clip_image010thit| < t table, sebaliknya
Tolak H0, alias terima HA, jika Description: clip_image010[1]thit| > t table
5. Kesimpulan
Karena nila |thit|= 5.431 (tanda minus diabaikan) dan nilai t table=2.145, maka kita tolak H0, alias kita terima HA. Dengan demikian,
Description: clip_image0061≠ Description: clip_image0062, yaitu nilai pre-test tidak sama dengan nilai post-test. Lebih lanjut, kita lihat bahwa rata-rata nilai post-test lebih tinggi daripada nilai pre-test. Secara lengkap, kita dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran baru secara nyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan.



Komentar

Postingan Populer